Pages

Wednesday, January 18, 2012

7 ilmuwan yang tewas karena penemuannya

 1. Franz Reichelt – Parachute Suit 

Franz Reichelt (1879-1912) mengklaim bahwa dia telah mampu mengembangkan sebuah kostum bagi penerbang yang dapat berubah menjadi parasut. Pria Perancis kelahiran Austria ini dikenal sebagai "Flying Tailor" karena lompatan fatalnya yang mengakibatkan hidupnya berakhir secara tragis pada 4 Februari 1912 ketika dia terjun bebas mengenakan kostum rancangannya dari menara eiffel. Meskipun kostum rancangannya masih berupa konsep, namun akhirnya dia memutuskan sendiri untuk mencoba penemuannya. Sayang percobaan tersebut gagal dan Franz Reichelt tewas mengenaskan. Keyakinannya terhadap penemuannya yang akan bekerja dengan baik sirna saat itu juga.







2. Max Valier – Liquid-Fueled Rocket Engine
Max Valier (1895-1930) merupakan tokoh terdepan dalam ilmu roket di Jerman dan salah seorang pendiri "Verein für Raumschiffahrt" (Lembaga Penerbangan dan Luar Angkasa) yang mayoritas anggotanya berperan penting dalam dunia penerbangan dan luar angkasa di abad 20.

Pada tahun 1930 Lembaga tersebut mengembangkan roket berbahan bakar cairan, dan Max Valier berada dibalik kemudi pada uji coba pertama roket tersebut. Namun sayangnya uji coba gagal karena mesin roket tidak berfungsi. Beberapa bulan kemudian tepatnya 17 Mei 1930 roket tersebut meledak ketika sedang dirancang ulang di sebuah laboratorium di Berlin. Pecahan metal roket mengenai pembuluh darah di paru-parunya dan menewaskan Max Valier seketika.







3. Otto Lilienthal – Glider


Dikenal sebagai "Raja Glider", Otto Lilienthal (1848-1896) adalah seorang penemu terkemuka Jerman, perintis penerbangan dan orang pertama yang mendokumentasikan keberhasilan penerbangan meluncur tanpa mesin.

Berkat jasa-jasa Otto Lilienthal, komunitas ilmiah dan masyarakat umum mulai menyadari bahwa mesin terbang bukanlah hal mustahil. Otto Lilienthal juga merupakan orang pertama yang mengendarai pesawat terbang dengan massa yang lebih berat dari udara, sebuah pencapaian yang menjadikannya sebagai "Bapak Penerbangan". Wright bersaudara pun mengikuti jejaknya dan menjadikan Otto Lilienthal sebagai inspirasi mereka. Sayangnya, setelah berpengalaman dalam 2.000 kali penerbangan, Otto Lilienthal tewas pada 9 Agustus 1896 ketika pesawat rancangannya mengalami kerusakkan di ketinggian 56 kaki, dia tewas sehari setelah kecelakaan.





4. Harry K. Daghlian, Jr. and Louis Slotin – Demon Core

Harry K. Daghlian, Jr. (1921 – 1945) dan Louis Slotin (1910 – 1946) adalah fisikawan Amerika dan Kanada yang tewas dengan cara yang sama, yaitu terpapar radiasi ketika sedang mengerjakan bomb atom di laboratorium Los Alamos New Mexico. Pada 21 Agustus 1945 tanpa disengaja Harry K. Daghlian, Jr menjatuhkan batu karbit tungsten ke dalam inti bom plutonium. Dalam kepanikannya, Harry K. Daghlian, Jr
mencoba untuk menghentikan reaksi nuklir yang terjadi dengan cara  membongkar batu tungsten secara terpisah, namun gagal. 25 hari kemudian Harry K. Daghlian, Jr tewas karena radiasi yang akut.



Korban kedua dari kecelakaan kritis sejenis adalah Louis Slotin. Pada 21 Mei 1946 obeng yang digunakan oleh Louis Slotin terjatuh ke dalam inti plutonium dan menyebabkan reaksi fisi pada atom di dalamnya. Louis Slotin tewas dalam waktu sembilan hari setelah kecelakaan. Tubuhnya membiru dan mengalami gelombang panas yang intens. Eksperimen ini kemudian dikenal sebagai "Demon Core" karena sifatnya yang mematikan.


5. Jean-François Pilâtre de Rozier – Roziere Balloon

Jean-François Pilâtre de Rozier (1754 – 1785) pria asal Perancis yang memiliki reputasi gemilang dalam dunia penerbangan. Pada 21 November 1783 dia bersama Marquis d'Arlandes membuat Balon udara berawak pertama, yang merupakan eksperimennya yang paling terkenal. Malangnya pada eksperimen yang kedua, 15 Juni 1785 Jean-François Pilâtre de Rozier dan temannya Pierre Romain mengalami kecelakaan hingga tewas ketika balon udara yang ditumpanginya bocor dan terjatuh dari ketinggian 1.500 kaki saat mencoba melintasi kanal Inggris.



6. Horace Lawson Hunley – CSS H.L. Hunley Submarine

Horace Lawson Hunley (1823-1863) bergabung dan ikut bertempur bersama pasukan konfederasi selama perang sipil Amerika. Sebagai insinyur kelautan dia menciptakan kapal selam bertenaga tangan, penemuan yang membuatnya tewas 

Kapal selam H.L. Hunley memiliki riwayat mematikan. Pada eksperimen pertamanya, palka kapal selam terbuka ketika kapal sedang meluncur, akibatnya 5 orang kru tewas. Pada percobaan kedua, ketika uji coba rutin, Horace Lawson Hunley mengambil alih kendali. 15 Oktober 1863 kapal selamnya tenggelam dan 6 orang tewas. Namun tak disangka, di kemudian hari kapal selam ini menjadi kapal selam pertama dalam sejarah yang berhasil menenggelamkan kapal musuh.



7. Aurel Vlaicu – Airplane

Aurel Vlaicu (1882-1913) adalah seorang insinyur dan penemu pesawat terbang lahir di Romania. Dia membuat pesawat terbang pertama dan melakukan penerbangan perdananya pada 17 Juni 1910. Setelahnya Aurel Vlaicu mebuat pesawat kedua, Vlaicu Nr. II dan memenangkan berbagai penghargaan bergengsi di pameran dirgantara pada 1912. Sayang, dia tewas karena penemuannya sendiri pada 13 September 1913 ketika Vlaicu II terjatuh saat mencoba melintasi pegunungan Carpathian. Kematiannya terjadi ketika Aurel Vlaicu sedang membangun pesawat baru, Vlaicu III, namun ketika dia mendengar ada dua orang Rumania lainnya yang berencana melintasi pegunungan Carpathian, Aurel Vlaicu membuat blunder fatal, alih-alih menyelesaikan pesawat barunya, dia malah menggunakan pesawat lama, Vlaicu II untuk melintasi pegunungan Carpathian. Sebuah keputusan yang harus dibayar oleh nyawanya sendiri.

Thanks to:
- www.wikipedia.org 
- www.nato.int/nrdc-it/magazine/2010/1015/1015g.pdf 
- www.centennialofflight.gov/essay/Prehistory/lilienthal/PH6.htm
- www.astronautix.com/astros/valier.htm 

No comments: